SENDRATARI GAMBUH ?.(Dramatari Klasik Bali)
Gambuh adalah sendratari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya gerak tari sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Gambuh diperkirakan ada sejak abad ke-15 dan terus berkembang sampai abad ke-17. Mengalami balinisasi pada abad ke-19 sampai dengan abad ke-20. Gambuh nyaris mati pada abad ke-21, tetapi sekarang mulai bangkit lagi .
Diantara tari-tarian klasik Bali, Dramatari Gambuh ini sangat jarang dipentaskan untuk umum, hanya terbatas untuk kepentingan Upacara keagamaan, Gambuh berbentuk total teater karena terdapat unsur seni suara, seni drama & tari, seni rupa, seni sastra, dan lakonnya bersumber pada cerita Panji.
Pementasan Gambuh biasanya dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti odalan, upacara Manusa Yadnya seperti perkawinan keluarga bangsawan, upacara Pitra Yadnya dan lain sebagainya. Diiringi dengan gamelan Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu. Tokoh-tokoh yang biasa ditampilkan adalah Condong, Kakan-kakan, Putri, Arya / Kadean-kadean, Panji , Prabangsa , Demang, Temenggung, Turas, Panasar dan Prabu. Dalam memainkan tokoh-tokoh tersebut semua penari berdialog bahasa Kawi, kecuali tokoh Turas, Panasar dan Condong yang berbahasa Bali .
Di Bali, hanya sedikit desa yang masih memiliki kesenian Gambuh. Salah satu desa yang terkenal dengan kesenian Gambuhnya adalah Desa Pedungan, Denpasar. Gambuh ini merupakan kelompok seni istana yang berkaitan erat dengan Puri Satria dan Puri Pemecutan.
Gambuh Kedisan merupakan Gambuh yang memiliki ciri khas yaitu semua penari Gambuh diperankan oleh laki-laki. Sehingga Gambuh Kedisan disebut juga Gambuh lanang. Tarian Gambuh Kedisan memiliki gerak tari yang sedikit kaku karena ditarikan oleh para pria /laki-laki.
Daerah di Bali dengan kelompok seni gambuh yang masih aktif hingga sekarang yaitu desa Batuan kabupaten Gianyar, Padang Aji dan Budakeling kabupaten Karangasem, Tumbak Bayuh dari Badung, Pedungan (Denpasar), Apit Yeh (Tabanan), Anturan dan Naga Sepeha dari Buleleng.
Kesenian Bali lainnya ?..