DESA PETULU KOLONI UNIK BURUNG KOKOKAN DI BALI.
Dimana Desa Petulu ???.
Desa Petulu terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Jaraknya sekitar 5 km dari sebelah utara Ubud.Di desa Petulu Ubud hal yang menarik disana adalah habitat burung bangau (kokokan dalam bhs bali) .Ribuan burung kokokan /bangau dengan leher panjang ini hidup dipepohonan sepanjang daerah desa petulu. Setiap hari burung kokokan ini beraktifitas keluar masuk didesa Petulu. Pada sore hari di desa Petulu adalah waktu yang paling baik untuk melihat burung kokokan di desa Petulu karena pada sore hari semua burung kokokan/bangau itu akan kembali ke sarangnya. Keberhasilan Desa Petulu dalam menjaga kelestarian habitat burung kokokan/bangau ini membuat pemerintah menganugerahkan piala kalpataru untuk desa Petulu.
Burung bangau /kokokan yang ada di Desa Petulu ini sangat banyak jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan. Begitu memasuki Desa Petulu, Anda akan melihat burung kokokan berterbangan dengan bebas, bertengger di pepohonan atau di rumah-rumah penduduk, ada pula yang berjalan dengan santai di pekarangan rumah penduduk atau di pinggir jalan. Burung kokokan ini berkeliaran bebas dan tak terganggu dengan kegiatan penduduk desa Petulu ataupun turis yang banyak berdatangan ke Desa Petulu. Anehnya, burung kokokan ini hanya ada di Desa Petulu. Begitu keluar dari Desa Petulu, Anda tidak akan menjumpai burung kokokan/ bangau lagi.
Burung kokokan Desa Petulu ada sepanjang tahun. Namun, paling banyak pada bulan Oktober sampai Maret . Di periode ini, ribuan ekor burung bangau akan membuat sarang, bertelor, mengerami telornya sampai menetas. Di bulan Maret anak-anak bangau sudah mulai bisa terbang. Di bulan April sampai September, populasi bangau yang terlihat di Desa Petulu jumlahnya mulai berkurang. Jadi, kalau mau melihat ribuan burung bangau di Desa Petulu, datanglah pada bulan Oktober-Maret, di sore hari .Jika berkunjung ke Desa Petulu, jangan lupa membawa topi atau pelindung kepala lainnya. Agar terhindar dari kotoran burung kokokan di desa Petulu itu. Anehnya, kotoran burung kokokan itu juga berwarna putih seperti bulunya.
Untuk melihat burung kokokan di Desa Petulu, Anda tidak dikenakan biaya. Hanya dimintai sumbangan sukarela di pos penjagaan, di pintu masuk Desa Petulu..
Asal-usul Burung Kokokan di Desa Petulu
Menurut keterangan dari Warga Desa Petulu, burung-burung bangau tersebut mulai bersarang di Desa Petulu sejak tahun 1965. Saat itu, jumlahnya hanya sekitar lima ekor. Beberapa bulan kemudian, jumlahnya mulai bertambah banyak. Awalnya, burung-burung bangau tersebut ditangkap untuk dipelihara ataupun dipotong untuk dimakan dagingnya oleh masyarakat sekitar. Dari sini keanehan mulai terjadi. Mereka yang menangkap burung-burung bangau yang ada di Desa Petulu, selalu datang kembali ke Desa Petulu untuk mengembalikan burung bangau tersebut. “Tidak kuat,” kata mereka. Tidak kuat kenapa? Menurut mereka, setelah menangkap burung bangau tersebut, mereka mulai didatangi oleh makhluk-makhluk aneh bertubuh besar dan menyeramkan, baik dalam mimpi maupun di alam nyata. Hal tersebut bukan halusinasi, karena yang mengalaminya lebih dari 50 orang. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan seorang pendeta, dilakukanlah ritual meminta maaf di pura Desa Petulu. Saat prosesi berlangsung, pemangku pura desa mengalami kerasukan/kesurupan dan mengatakan kalau burung bangau tersebut sebenarnya adalah pengawal Ida Betara yang dipuja di pura desa setempat. Burung-burung bangau tersebut adalah pasukan yang akan menjaga desa dari gangguan penyakit dan hama yang menyerang sawah mereka. Hal ini sudah terbukti. Setelah masyarakat membuat sebuah pelinggih di pura desa sebagai persembahan terhadap burung kokokan, Desa Petulu menjadi makmur, panen melimpah dan tidak ada bahaya yang mengancam sampai dengan hari ini.
Mitos Seputar Burung Kokokan di Desa Petulu
Ada beberapa mitos yang beredar di Desa Petulu seputar burung kokokan tersebut. Jika saat Anda berjalan terkena kotoran burung bangau, maka keberuntungan akan berpihak kepada anda. Atau jika sawah seseorang di Desa Petulu banyak dikerumuni atau dihinggapi burung bangau, diyakini padi di sawah tersebut tidak akan diserang hama (wereng) dan akan menghasilkan panen yang melimpah. Anda juga akan sangat beruntung jika saat datang ke Desa Petulu bisa melihat burung bangau yang berwarna hitam. Menurut penduduk Desa Petulu, jumlahnya hanya dua ekor, dan mereka adalah pemimpin dari ribuan burung bangau yang ada di Desa Petulu. Katanya sih, itu pertanda keberuntungan. Burung kokokan itu pun diyakini sebagai pembawa kondisi tenang dan damai di Desa Petulu.
Baca juga dibawah ini :
Alamat Rumah sakit Bali .. Cari-kost-di-renon-denpasar
Dimana-air-terjun-dusun-kuning. Apa-itu-DAKSINA